Pages

Monday, November 30, 2015

Belajar Menulis Paper untuk Mahasiswa Geodesi-Geomatika

Sumber gambar: http://www.uc.utoronto.ca/writing-centre

Menulis. Sebuah aktivitas yang sebenarnya tidak pernah menjadi sesuatu yang sulit, namun nampak berat untuk dimulai. Paling tidak, itulah yang sering dikatakan oleh orang yang memiliki jutaan ide di kepalanya, namun tak kunjung menuangkannya dalam sebuah guratan pena. Meski sederhana, justru sebenarnya itulah pembeda antara “penulis” dan yang bukan. Parameternya bukanlah mana yang pemikirannya lebih kaya, namun mana yang lebih banyak membentuk pemikirannya itu dalam sebuah kalimat-kalimat yang akan dimengerti oleh banyak orang.

Wednesday, November 18, 2015

Berbicara Spasial Secara Sederhana

Sumber gambar: http://insightdemand.com

Bagi kebanyakan orang, spasial adalah ilmu yang sangat sulit dijangkau. Berbicara spasial seperti berbicara bahasa dewa yang sangat sulit dimengerti. Padahal, jika saja para pelaku spasial mau sedikit saja menurunkan “tingkat keilmiahan” bahasa mereka agar mampu menjangkau pemikiran publik secara umum, berbicara spasial itu bisa menjadi sangat sederhana karena spasial begitu dekat dengan kita. Bagaimana tidak, objek spasial yang utama adalah permukaan bumi, sedangkan kita hidup di atas permukaan bumi. Semua orang memiliki lokasi dan posisi, dan akan sangat tergantung padanya. Ditambah lagi, perkembangan ilmu dan teknologi menjadikan peta digital yang menjadi sarana dalam mendefinisikan posisi menjadi nampak akrab dengan masyarakat saat ini, lengkap dengan fitur analisis spasialnya. Mau tahu buktinya? Berikut adalah contoh-contoh sederhana begitu dekatnya spasial dengan kehidupan kita.

Saturday, November 7, 2015

Riset Spasial: How to Do


Ini tentang sebuah pertanyaan yang ingin kujawab sendiri.
Bagaimana kita bisa melakukan sebuah penelitian besar yang membutuhkan banyak waktu, padahal kebutuhan teknis akan menuntut peneliti untuk menghasilkan karya yang cepat selesai, bermanfaat, dan dapat langsung digunakan?’.
Ya, itu pertanyaannya. Lalu ijinkan aku menjawabnya sendiri.

Saturday, September 5, 2015

Melakukan Validasi Topologi di ArcGIS



Artikel ini membahas cara melakukan validasi topologi di ArcGIS. Seperti dijelaskan dalam artikel Validasi Topologi Data Spasial, aturan topologi berbeda untuk masing-masing tipe data spasial (titik, garis, area). Dalam artikel ini hanya dibahas satu unsur garis saja yaitu sungai dengan satu aturan, must not have dangles. Jika ingin melakukan validasi topologi unsur lain dengan aturan yang berbeda, caranya kurang lebih sama, hanya perlu diubah aturan yang akan dipilih. Berikut cara melakukan validasi topologi di ArcGIS.

Validasi Topologi Data Spasial

Sumber gambar: webhelp.esri.com

Prinsip dasar dari pemetaan adalah ekstraksi informasi geospasial dasar yang ada dalam real world menjadi data vektor dua atau tiga dimensi. Data vektor tersebut memiliki tiga tipe yaitu titik, garis, dan area. Masing-masing tipe tersebut merepresentasikan berbagai kenampakan fitur, misalnya bangunan dapat berupa titik atau area, sungai dan jalan berupa garis, dan penutup lahan berupa area. Unsur-unsur spasial tersebut pada akhirnya disatukan agar dapat menjadi satu peta yang utuh. Oleh karena itu, hubungan antar obyek spasial tersebut harus diperhatikan.

Penggabungan Segmen Jalan pada ArcGIS (Part Generalisasi)



Artikel ini membahas cara menggabungkan jalan dua jalur yang jaraknya kurang dari ukuran terkecil pada peta. Pada contoh ini, generalisasi dilakukan dari skala 1:25.000 menjadi 1:50.000.

Eliminasi Fitur Poligon di ArcGIS (Part Generalisasi)



Artikel ini membahas cara mengeliminasi poligon yang luasannya kurang dari spesifikasi angka tertentu. Poligon yang tidak memenuhi syarat luasan tersebut digabungkan dengan poligon sekitarnya yang lebih besar. Metode tersebut dapat diaplikasikan pada unsur penutup lahan, dimana penutup lahan yang luasannya kurang dari 0,5mm x 0,5mm akan dieliminasi. Pada contoh ini, generalisasi dilakukan pada skala 1:25.000 menjadi 1:50.000.

Simplifikasi Bangunan Area di ArcGIS (Part Generalisasi)



Artikel ini membahas cara melakukan simplifikasi geometri bangunan. Pada contoh ini, generalisasi dilakukan dari skala 1:25.000 menjadi 1:50.000.

Menghilangkan Bundaran pada Persimpangan Jalan di ArcGIS (Part Generalisasi)



Artikel ini membahas cara menghilangkan ‘bundaran’ pada persimpangan jalan yang diameternya kurang dari ukuran terkecil pada peta. Pada contoh ini, generalisasi dilakukan dari skala 1:25.000 menjadi 1:50.000, sehingga nilai toleransi yang dipilih adalah 25m.

Seleksi Unsur Jalan pada ArcGIS (Part Generalisasi Peta)



Artikel ini membahas cara melakukan seleksi dengan mempertimbangkan panjang minimum dan kelas jalan. Pada contoh ini, generalisasi dilakukan dari skala 1:25.000 menjadi 1:50.000. 

Simplifikasi Garis pada ArcGIS (Part Generalisasi Peta)



Simplifikasi pada artikel ini menggunakan contoh unsur perairan. Simplifikasi dilakukan pada sungai bermeander yang pada kelokannya berjarak kurang dari 0,5mm. Karena pada contoh ini generalisasi dilakukan dari skala 1:25.000 menjadi 1:50.000, maka maka nilai toleransi yang dipilih adalah 25m.

Konsep Generalisasi dalam Pemetaan

Sumber gambar: colorado.edu

Skala menjadi salah satu aspek yang sangat penting dalam pemetaan. Pendefinisian skala menentukan kedetailan unsur yang ditampilkan dalam peta tersebut. Misalkan, unsur sungai yang disajikan pada skala 1:5.000 tentunya akan berbeda dengan yang ditampilkan pada skala 1:25.000, baik dari segi kepadatan unsurnya maupun kompleksitas geometrinya. Untuk itu, perlu ditetapkan spesifikasi untuk menjaga konsistensi kedetailan peta multi-skala.

Saturday, August 29, 2015

Seleksi Spot Height Menggunakan Thin Spot Heights


1.      Data yang diperlukan dalam proses ini adalah data spot height dan DEM raster. Buka kedua data tersebut.

Pembentukan Spot Height Menggunakan Hypsography Tools


1.         Penggunaan tools ini memerlukan data kontur dan DEM raster. Buka kedua data tersebut.

Pembentukan Kontur Menggunakan Hypsography Tools


1.     Buat feature class dalam sebuah file geodatabase untuk kontur yang akan dihasilkan.

Hypsography Tools pada ArcGIS


Hypsography Toolset digunakan untuk membentuk unsur hipsografi seperti kontur dan spot height yang sudah memenuhi kaidah pemetaan sekaligus kartografis. Tools ini adalah bagian dari Defense Mapping Tools yang merupakan ekstensi tambahan dalam software ESRI ArcGIS. Kelebihan dari Hypsography Toolset dibandingkan dengan toolset 3D lainnya (misalnya 3D Analyst Tools) adalah kontur yang dihasilkan sudah sekaligus tersimplifikasi (smoothing) dan “bulatan” kontur yang dianggap tidak perlu bisa langsung terseleksi, sehingga dapat mempersingkat waktu dalam melakukan editing kontur. Tools ini juga dapat digunakan untuk menghasilkan titik tinggi pada setiap kontur puncak dan depresi.

Saturday, February 21, 2015

Hubungan Tiap Mata Kuliah di Jurusan Geodesi


Mungkin setiap mahasiswa pernah berpikir “untuk apa aku belajar mata kuliah ini?” atau “ngapain si belajar beginian? toh di dunia kerja juga nggak kepake”. Kemungkinan terburuk dari persepsi tersebut adalah belajar ogah-ogahan yang menjadikan kelulusan dengan nilai di atas C-pun tak mampu membuat mahasiswa tersebut mengerti tentang esensi dari mata kuliah yang bersangkutan. Padahal, jika tahu apa makna dari mata kuliah tersebut terhadap proses pemetaan secara keseluruhan, bisa jadi mahasiswa akan lebih semangat dalam memahami setiap detail yang diajarkan oleh sang dosen.

Thursday, February 19, 2015

(Mungkin) Begini Sebaiknya Mahasiswa Geodesi Belajar


Masuk jurusan Teknik Geodesi merupakan keberuntungan untuk sebagian orang, dan anugerah untuk sebagian yang lain. Prospek yang cerah dengan persaingan yang tidak terlalu ketat adalah sebuah jaminan masa depan yang minimal tidak akan suram (karena “cerah” itu relatif). Pilihan-pilihan pun terbuka untuk mereka yang suka dengan hal-hal akademis, bisnis, organisasi, atau sekedar “yang penting bisa dapat kerjaan”. Jika target utama adalah gaji yang menggiurkan, beberapa kawan saya sudah membuktikan bahwa bekerja di bidang keteknikan geodesi bisa mencapai taraf lebih dari sekedar makmur.

Saturday, January 31, 2015

Mengetahui Zona UTM Melalui ArcGIS

Ketika melakukan transformasi koordinat dari geografis ke UTM, kita perlu mengetahui zona UTM dari data yang bersangkutan. Permasalahannya, kita tidak selalu mengetahui pada zona berapa data tersebut berada jika tidak ada informasi yang kita dapatkan. Untuk mengatasinya, ArcGIS menyediakan fasilitas untuk mengetahui zona UTM dari sebuah data yang berformat geografis.