Pages

Sunday, November 13, 2016

Edgematching Geometri Secara Otomatis di ArcGIS

Sumber gambar: http://cmapsanalytics.com/esri.html#gsc.tab=0

Ketika data spasial dibuat oleh orang, organisasi, atau di waktu yang berbeda, akan sangat mungkin terjadi perbedaan, terutama terkait interpretasi (citra atau foto udara). Misalnya, segmen sungai antara dua pelaksana pekerjaan bisa saja tidak terhubung satu sama lain. Jika data-data tersebut harus digabungkan, proses edgematching sangat diperlukan untuk menghasilkan geometri sekaligus atribut data spasial yang selaras.

Saturday, October 1, 2016

Profil Singkat Profesi Surveyor Pemetaan

Sumber gambar: http://www.bls.gov/ooh/architecture-and-engineering/surveying-and-mapping-technicians.htm

Jika bicara tentang profesi surveyor pemetaan, mungkin banyak orang awam yang belum terlalu mengetahui pekerjaan ini. Jikapun sudah, mungkin hanya terbatas pada seseorang yang keahliannya mengukur bidang tanah, karena memang itulah surveyor pemetaan yang paling dekat dengan masyarakat. Padahal, jika mau ditelisik lebih dalam, surveyor pemetaan adalah salah satu profesi yang cukup menjanjikan, dengan ritme kerja yang –bisa dibilang– mengasyikkan.

Friday, August 5, 2016

Cara Download ASTER GDEM

Sumber gambar: https://asterweb.jpl.nasa.gov/gdem.asp

Berikut adalah cara men-download data ASTER GDEM dari web USGS (http://earthexplorer.usgs.gov/).

Monday, July 25, 2016

Presentasi Spasial di Depan Audience Non-spasial

Sumber gambar: http://tweakyourbiz.com/marketing/2016/04/19/5-simple-tips-make-effective-presentation/

Spasial tidak dapat dikatakan sebagai bidang ilmu yang “populer” di Indonesia, meski secara implementasi sebenarnya sudah banyak aplikasi berbasis teknologi yang menggunakan data spasial. Ini tentunya menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi para pelaku dan penggiat di dunia geospasial, bahwa ilmunya memang kurang begitu akrab di telinga masyarakat. Fakta tersebut membuat para pelaku geospasial tersebut tentu memerlukan strategi tersendiri ketika berbicara bidang keilmuannya di depan orang-orang non-spasial. Ini bisa terjadi ketika seseorang yang membutuhkan dan menggunakan peta, namun tidak memahami konsep dasar spasial, sehingga diperlukan teknik tersendiri dalam menjelaskan peta secara mudah. Bisa juga ketika kita menyampaikan sebuah materi dalam forum, namun audience kita bukanlah orang yang sebidang dengan keilmuan kita, dan ini sebenarnya lebih menantang karena terkait dengan banyak orang.

Wednesday, May 25, 2016

Sekilas tentang ArcGIS Data Reviewer


Layaknya sebuah produk yang diproduksi untuk digunakan orang banyak, data spasial –terutama terkait peta dasar– juga perlu melalui proses kontrol kualitas sebelum dipublikasi. Metode dalam melakukan kontrol kualitas beraneka ragam, namun pada umumnya parameter yang harus dipenuhi seperti didefinisikan oleh The ICA Commission of Spatial Data Quality berkaitan dengan ketelitian posisi, ketelitian atribut, kelengkapan, lineage, logical consistency, ketelitian semantik, dan informasi temporal.

Monday, May 23, 2016

Stereoplotting di Summit Menggunakan Data SAR

Sumber gambar: http://www.pcigeomatics.com

Membentuk Stereomate di Summit Menggunakan Data SAR

Sumber gambar: http://www.pcigeomatics.com

Untuk melakukan stereoplotting di Summit, kita perlu terlebih dahulu membentuk model 3D dari data dasar yang digunakan. Ketika menggunakan data Synthetic Aperture Radar/SAR, kita mempunyai dua data: Orthorectified Radar Image (ORRI) dan Digital Surface Model (DSM). Data ORRI dan DSM tersebut kemudian dibentuk stereomate yang akan digunakan sebagai pasangan image dari ORRI untuk membentuk model 3D.

Membentuk Summit Image Menggunakan Data SAR

Sumber gambar: http://www.pcigeomatics.com

Format Summit Image (.*smti) lebih diutamakan ketika kita memproses data raster menggunakan software Summit Evolution. Membentuk Summit Image dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut, dimana pada contoh ini data awal yang digunakan adalah data ORRI (Orthorectified Radar Image) dengan format TIFF.

Friday, May 20, 2016

Cara Download DEM SRTM


Shuttle Radar Topography Mission (SRTM) menyediakan DEM global dengan resolusi horizontal yang terbagi menjadi dua, yaitu 1 arc-detik atau SRTM 30m dan 3 arc-detik atau SRTM 90m. Data yang tersedia untuk umum untuk wilayah di seluruh dunia adalah SRTM 90, sedangkan SRTM 30 hanya tersedia untuk wilayah Amerika Serikat.

Thursday, May 12, 2016

Korelasi Praktikum dalam Kuliah dengan Real Spatial Project

Sumber gambar: https://www.reverbnation.com/realproject

Memasuki jurusan yang berkaitan dengan geospasial (Geodesi/Geografi) biasanya membuat kita menemui beberapa metode pembelajaran. Jika diklasifikasikan secara garis besar, dapat dikatakan metode itu berupa teori di kelas dan praktikum di lapangan atau laboratorium. Pembelajaran di kelas adalah tentang belajar mengenai teori dasar dari materi yang diajarkan, sedangkan praktikum lebih kepada penerapan dari apa yang dipelajari di kelas pada dunia nyata, atau sebut saja real project.

Friday, March 25, 2016

Memotong Polygon Menggunakan Polyline


Dalam kondisi tertentu kita perlu memotong sebuah polygon menggunakan polyline. Cara paling mudah adalah sebagai berikut.

Thursday, March 17, 2016

Software Pemetaan: Bikin Pintar atau “Bodoh”?

Sumber gambar: http://ajtroympa.blogspot.co.id

Teknologi jelas merambah juga di bidang pemetaan atau spasial. Pekerjaan yang dahulu membutuhkan banyak effort dengan alat analog dan hasil yang minimal kini bisa dikerjakan hanya menggunakan satu komputer saja dengan output yang begitu banyak. Tak hanya itu, kualitas pun kini bisa lebih dipertanggungjawabkan karena hasil pekerjaan menggunakan “mesin” tentu lebih standar dibandingkan yang dikerjakan oleh alat analog. Dari sisi kecepatan juga tak perlu diragukan lagi, banyak waktu yang bisa dihemat dengan beragam perangkat lunak spasial yang kini ada.

Wednesday, February 3, 2016

Fungsi IF untuk Seleksi pada ArcGIS

Sumber gambar: http://www.esri.com/partners/partners-alliance/microsoft

Pemrosesan data spasial pada ArcGIS dapat dilakukan dengan dua cara: menggunakan fitur-fitur yang sudah dibuat oleh ESRI (seperti toolbox atau tabel atribut) dan menggunakan bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman yang dapat mengakomodir ArcGIS adalah VB Script dan Phyton.

Saturday, January 30, 2016

Menghitung Nilai Elevasi pada EGM96 Menggunakan Web Unavco

Sumber gambar: Mukherjee et al, 2013

EGM 1996 digunakan sebagai referensi pada beberapa data DEM, diantaranya SRTM dan ASTER GDEM. Untuk membandingkan ketelitian vertikal, kita harus mengacu pada datum yang sama. Ketinggian yang didapatkan dari pengukuran GPS adalah ketinggian di atas ellipsoid, dan untuk mengkonversi ketinggian tersebut di atas geoid EGM96 dapat dilakukan dengan web Unavco berikut.

Menghitung Nilai Undulasi Menggunakan Web SRGI


Sumber gambar: Mukherjee et al, 2013

Ketika melakukan pengukuran ketinggian dengan GPS, biasanya kita memerlukan nilai undulasi untuk mendapatkan tinggi orthometrik di titik tersebut. Hasil yang didapatkan adalah nilai ketinggian di atas geoid. Hal itu diperlukan karena ketinggian yang didapatkan dari pengukuran GPS adalah tinggi di atas ellipsoid, sehingga untuk menentukan tinggi di atas geoid diperlukan nilai undulasi (N).

Saturday, January 23, 2016

Geodesi: Sebuah Prospek

Sumber gambar: http://piks052589.deviantart.com

Pertengahan tahun 2008. Waktu dimana aku memulainya. Geodesi, jurusan ini bahkan tidak pernah terlintas di pikiranku sampai aku memilah-milih opsi masa depanku di sebuah warnet di Purwokerto. Masa depan, karena bisa jadi jurusan yang kupilih saat itu adalah ilmu yang akan mengantarkanku ke puncak atau menjatuhkanku ke dasar (sedikit lebay meskipun benar, biarlah, anggap saja seni menulis).

Saturday, January 9, 2016

Konsep Navigasi pada Google Map


Mencari sebuah tempat atau menentukan rute jalan terpendek di gadget sekarang bukan lagi sebuah hal yang sulit. Google Map salah satu solusinya, dimana fitur-fitur yang memanfaatkan fungsi navigasi peta begitu hidup di sana. Teknologi GPS mengakomodir penentuan posisi device, sedangkan implementasi network analyst menjalankan fungsinya sebagai panduan dalam mencari jalan menuju suatu tempat.

Wednesday, January 6, 2016

Attachment Foto pada Basisdata Spasial di ArcGIS (Otomatis)


Tutorial ini menggunakan tiga sampel data, yaitu Kantor Badan Informasi Geospasial (BIG), Cibinong City Mall, dan Kantor Bupati Bogor.

Attachment Foto pada Basisdata Spasial di ArcGIS (Manual)


Tutorial ini menggunakan tiga sampel data, yaitu Kantor Badan Informasi Geospasial (BIG), Cibinong City Mall, dan Kantor Bupati Bogor.

Attachment Foto pada Basisdata Spasial


Sumber gambar: https://www.iconfinder.com
Anda pasti sering melihat point marking dari sebuah objek pada Google Map yang dilengkapi dengan nama dan foto objek tersebut. Penamaan yang benar dengan disertai foto yang sesuai akan sangat mempermudah pengguna ketika ingin mengakses lokasi tersebut menggunakan peta. Nah, konsep sederhana tersebut sebenarnya juga dilakukan ketika membuat peta dasar yang penggunaannya jauh lebih luas (dan kompleks) dari sekedar untuk keperluan navigasi.

Monday, January 4, 2016

Menambahkan Nilai z ke Kontur Menggunakan ArcGIS


Pernahkah Anda mengalami kondisi ketika Anda memiliki kontur 2 dimensi, padahal Anda membutuhkannya dalam format 3 dimensi karena akan digunakan untuk analisis topografi? Kondisi itu terjadi ketika kita memiliki data vektor kontur yang masing-masing garisnya memiliki ketinggian di dalam atributnya, namun sebenarnya tidak memiliki nilai z di dalamnya. Untuk mengatasinya, kita dapat menggunakan ArcGIS. Syaratnya, masing-masing garis kontur sudah memiliki angka yang merepresentasikan ketinggiannya di dalam atributnya.

Mengekstrak Nilai z ke Data Vektor dari DEM Menggunakan ArcGIS



Unsur rupabumi seperti sungai atau jalan seharusnya memiliki ketinggian atau nilai z. Metode yang paling ideal untuk melakukan digitasi secara 3 dimensi adalah melakukan stereoplotting, atau melakukan digitasi dengan data dasar yang sudah dibentuk model stereonya sehingga kita dapat menentukan tinggi masing-masing objek yang didigitasi. Alternatif lainnya adalah melakukan digitasi secara 2 dimensi, kemudian ketinggian fitur tersebut diekstrak dari DEM (Digital Elevation Model) yang sudah kita punya. Hal tersebut dapat kita lakukan menggunakan ArcGIS dengan metode sebagai berikut.