Pages

Saturday, February 21, 2015

Hubungan Tiap Mata Kuliah di Jurusan Geodesi

Share on :

Mungkin setiap mahasiswa pernah berpikir “untuk apa aku belajar mata kuliah ini?” atau “ngapain si belajar beginian? toh di dunia kerja juga nggak kepake”. Kemungkinan terburuk dari persepsi tersebut adalah belajar ogah-ogahan yang menjadikan kelulusan dengan nilai di atas C-pun tak mampu membuat mahasiswa tersebut mengerti tentang esensi dari mata kuliah yang bersangkutan. Padahal, jika tahu apa makna dari mata kuliah tersebut terhadap proses pemetaan secara keseluruhan, bisa jadi mahasiswa akan lebih semangat dalam memahami setiap detail yang diajarkan oleh sang dosen.
Salah satu faktor yang menyebabkan mahasiswa mempunyai pandangan di atas adalah ketidakmampuan dalam menghubungkan satu mata kuliah dengan mata kuliah yang lain. Sistem pengajaran yang dilakukan secara parsial per mata kuliah membuat mahasiswa tidak jarang menjadi tidak mengerti untuk apa sebuah mata kuliah diajarkan. Bukan salah sistem tentu saja, mahasiswa yang (katanya) sudah harus mandiri lah yang semestinya mencari tahu bagaimana setiap pesan yang diajarkan oleh dosen menjadi saling terkait dalam membentuk sebuah proses besar yang bernama pemetaan. Jika pun dosen tak menjelaskan, mahasiswa sendiri yang harus menemukannya.
Inti dari tulisan ini cuma mau menjelaskan sedikit mengenai keterkaitan antar mata kuliah dalam proses pembuatan peta. Peta di sini lebih dispesifikkan ke peta dasar darat –karena yang saya tahu ya itu.
1.        Fotogrametri, Penginderaan Jauh, dan Pengolahan Citra Digital
Fotogrametri, penginderaan jauh, dan pengolahan citra digital berkaitan dengan data dasar yang digunakan untuk proses pemetaan. Data dasar di sini mencakup foto udara, LiDAR, atau citra satelit (baik sensor aktif maupun pasif), dan teknisnya berkaitan dengan akuisisi maupun ekstraksi fitur rupabuminya. Data dasar inilah yang menjadi komponen penting dalam pelaksanaan stereoplotting untuk mendapatkan data vektor tiga dimensi sebagai hasil dari proses (awal) pemetaan. Karena itulah, mata kuliah ini menjadi sangat penting untuk kita yang nantinya bekerja di dunia pemetaan dasar (entah itu di pemerintahan atau kontraktor swasta).
2.        Model Permukaan Digital
Salah satu hasil dari stereoplotting adalah fitur 3D yang terdiri dari masspoint, breakline, dan sungai. Ketiga unsur tersebut menjadi komponen dalam membentuk DTM (Digital Terrain Model) dan kontur. Di dunia perkuliahan, proses ini dijelaskan dalam mata kuliah Model Permukaan Digital. Di sana diterangkan segala hal yang berkaitan dengan DEM (Digital Elevation Model), mulai dari pengertian, jenis, representasi, hingga pengolahan datanya. Semua yang diajarkan dalam mata kuliah tersebut diaplikasikan pada tahap ini.  


3.        SIG dan Basis Data
Peta dasar dihasilkan dalam format geodatabase, sehingga sudah pasti kedua mata kuliah ini sangat berkaitan dengan pengolahan dan editing data dalam proses pembuatan peta. Konsep SIG berupa model data spasial (titik, garis, area) dan atribut tentu diperlukan dalam proses entri data survei lapangan dan pembuatan daftar nama rupabumi (gasetir), dan hubungan antar unsur dituangkan dalam proses pembentukan topologi. Pemahaman yang baik mengenai konsep SIG dan basisdata serta penerapannya dalam software seperti ArcGIS adalah modal penting dalam proses pembuatan peta, dan itu dapat dipelajari di dua mata kuliah tersebut.
4.        Kartografi
Bagian terakhir dari proses pembuatan peta adalah penyajian peta atau dalam bahasa pemetaan lebih dikenal dengan kartografi. Kartografi berkaitan dengan seni dan estetika, dengan tujuan peta yang dihasilkan dalam format cetak bisa dibaca dengan mudah oleh pengguna peta. Jika dulu kartografi dilakukan secara manual, kini tantangan untuk mahasiswa adalah lebih untuk menguasai kartografi secara digital dengan berbagai macam fasilitas yang disediakan oleh software GIS. Namun tetap, untuk prinsip-prinsip lama yang menjadi dasar dalam esensi kartografi juga harus dipelajari, sehingga peta yang dihasilkan tidak hanya akurat, namun juga indah secara tampilan dan memenuhi kaidah kartografi.


Itu empat dari sekian banyak mata kuliah yang diajarkan di jurusan geodesi, dan keempatnya membentuk suatu proses yang memiliki satu output. Padahal keempatnya diberikan dalam semester yang berbeda-beda (saat saya kuliah dulu). Belum lagi mata kuliah lain yang pastinya juga berhubungan dan tidak akan bisa lepas dari proses besar pemetaan itu sendiri. So, yang sudah beruntung diterima di jurusan geodesi, mari kita belajar sama-sama, agar kelak pilihan yang kita ambil ini benar-benar dapat mengantarkan kita ke kehidupan yang baik. :)

No comments:

Post a Comment

Please write your comment here