Pages

Wednesday, June 20, 2012

Dasar-dasar Pengolahan Data Spasial di ArcGIS

Share on :


ArcMap dapat membuak file dengan berbagai ekstensi, mulai dari .*shp yang menjadi komponen utama dalam ArcMap, .*dwg yang berupa file CAD, sampai data raster berupa .*ers, .*tif, dan .*jpg.
1.    Pertama, buka ArcMap yang sudah terinstal dalam komputer.
2.    Untuk memasukkan data spasial ke dalam data frame, pilih tools Add Data (lingkaran merah).

3.    Pilih file yang akan dimasukkan.
4.    Untuk menambahkan layer yang lain, lakukan cara yang sama dengan langkah nomor 3.
5.    Urutan layer dalam table of content menunjukkan tumpukan data spasial yang ditampilkan dalam data frame. Untuk mengubah urutan layer (misalkan kita ingin layer administrasi berada paling atas, cukup drag layer tersebut ke posisi yang kita inginkan). Pengaturan layer ini digunakan misalnya agar layer-layer seperti point (misalkan letak kota) berada di atas layer batas propinsi agar overlay data spasial dapat sesuai.

6.   Untuk mengatur tampilan data spasial pada data frame, gunakan tools. Pelajari fungsi-fungsinya di sini.
7.   Jika ingin menambahkan data spasial sendiri dalam bentuk layer yang baru, klik tools ArcCatalog (lingkaran merah). Klik kanan, lalu pilih New, kemudian Shapefile.
8.  Pilih tipe data spasial yang ingin dibuat (point, polyline, atau polygon). Jika perlu, tentukan sistem koordinatnya pada button Edit. Pengaturan sistem koordinat bisa dipelajari di sini.
9.   Untuk menambahkan data spasial tersebut pada data frame, masukkan terlebih dahulu layer tersebut ke dalam table of content. Lalu pilih Editor -> Start Editing. Pilih target berupa layer yang akan kita masukkan.
 
10. Pilih Sketch Tool (lingkaran merah), lalu klik pada bagian yang akan ditambahkan. Setelah selesai, kembali ke Editor -> Save Edits -> Stop Editing.



Sumber gambar logo ArcGIS 9.3: http://ayamforester.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Please write your comment here