“Apakah fakultas yang paling ‘sosial’?
Teknik. Karena dalam dunia profesional satu teknik tidak dapat berdiri sendiri,
pasti membutuhkan teknik yang lain”
Entah bagaimana redaksinya, kapan waktunya, dan di mana beliau mengatakannya, saya lupa, yang pasti kalimat dengan inti seperti yang dituliskan di atas pernah saya dengar dari Pembantu Dekan III Fakultas Teknik UNDIP saat saya masih berstatus mahasiswa. Teknik, bidang keilmuan yang sudah pasti diklasifikasikan dalam kategori ilmu pasti, justru disebut beliau sebagai fakultas yang ‘paling sosial’. Alasan yang dikemukakan jelas, dan kami, para mahasiswa, sebenarnya sudah dapat menginterpretasikannya dengan sangat baik. Teknik yang secara garis besar dibagi dalam dua cabang yaitu perencanaan (seperti Sipil, Arsitek, Geodesi, Geologi, Lingkungan, Planologi) dan industri (Mesin, Kimia, Elektro, Industri) tak ada satupun jurusan yang bisa berdiri sendiri tanpa didampingi bidang keilmuan yang lain.
Kali ini saya menemukannya sendiri,
dimana sesama engineer harus
berkolaborasi untuk merealisasikan satu tujuan yang diwujudkan dalam bentuk
proyek. Bidang yang dimaksud kali ini adalah perencanaan yang melibatkan tiga
bidang keilmuan, yaitu Arsitektur, Sipil, dan Geodesi.
Perencanaan sebuah desain bangunan
diawali dari sebuah profesi yang dinamakan arsitek. Arsitek bertugas melakukan
perencanaan detail mengenai sebuah bentuk konkret dari bangunan yang di
dalamnya lebih ditekankan pada nilai estetika dari bangunan tersebut. Arsitek
akan memperhatikan detail setiap item bangunan
berdasarkan kombinasi yang membentuk suatu mahakarya indah yang akan membuat
mata setiap awam takjub dibuatnya. Oleh karena itu tidaklah mengherankan,
ketika sebuah bangunan megah nan indah berdiri, pertanyaan yang muncul adalah ‘siapa
arsiteknya’? Padahal dalam merealisasikan gambar arsitektur hingga menjadi
sebuah bangunan kuat yang kokoh berdiri, ada dua engineer lain yang harus ada di sana.
Jika arsitek lebih fokus pada nilai
estetika bangunan, maka untuk kekuatan dari bangunan tersebut adalah bagian
dari insinyur Teknik Sipil. Realisasinya, ketika arsitek sudah mengajukan
gambar rencana, Civil Engineer mengkaji dari segala bentuk detail perhitungan
seperti pembebanan dan kekuatan bangunan. Perhitungan itu misalnya apakah
dengan jumlah pancang sekian mampu menopang bangunan dengan kuat, apakah lebar
kolom sekian mampu menahan tinggi bangunan sekian, apakah lebar pile cap sekian cocok untuk lebar lantai
dasar bangunan sekian, dsb. Segala perhitungan harus dilakukan dengan cermat, sehingga
bangunan yang sudah berdiri nantinya menjadi kuat dan aman. Arsitek kembali
mengkaji segala perhitungan yang dilakukan oleh Civil Engineer, ketika
perhitungan sudah bertemu dengan estetika, maka gambar rencana siap
diaplikasikan di lapangan.
Nah, adalah tugas surveyor –yang dikoordinir
oleh seorang Geodetic Engineer– untuk menerapkan apa yang sudah dihasilkan
dalam gambar arsitektur maupun gambar struktur. Surveyor harus mampu membaca
gambar rencana dengan baik untuk kemudian diaplikasikan secara teliti di
lapangan. Tugas dari surveyor adalah melakukan pe-marking-an elevasi dan posisi dari item-item yang ada pada gambar struktur, yang pada akhirnya
dijadikan acuan dari para pekerja (seperti tukang atau subkon) untuk melakukan
tugasnya. Contoh pe-marking-an itu
misalnya penentuan posisi tiang pancang berdasarkan koordinat, penempatan geometri
dan dimensi pile cap, tie beam, dan kolom, penentuan elevasi balok
dan pelat lantai di atas lantai dasar, pe-marking-an
trap tangga, dll. Semua itu harus dilakukan dengan sangat teliti berdasarkan
apa yang ada pada gambar struktur.
Berikut contoh sederhana dari tiga
jurusan berbeda yang berkolaborasi untuk mewujudkan satu visi, dan ketiganya
adalah engineer. Sudah pasti bahwa
teknik saling membutuhkan satu sama lain, karena itu mau belajar lintas bidang
tentu merupakan sebuah pilihan yang bijak. Kita harus mampu berkoordinasi
dengan bidang keilmuan yang berbeda untuk mampu berkontribusi nyata dengan ilmu
yang kita punya. Merasa bidang kita adalah yang terbaik tentu adalah sebuah kesombongan,
yang pastinya membuat kita menjadi tidak mampu berkreasi lebih jauh selain apa
yang sudah kita dapatkan dari bangku kuliah. So, memang benar, Teknik adalah fakultas yang ‘paling sosial’.
SAVE THE MOST ARCHITECT
ReplyDeleteGet Flat Package Design Services Home Only Rp. 5 million
You will get :
1. Architectural Drawing
2. Structure Drawing
3. Sanitation & Electrical Drawing
4. Perspective 3D Exterior & Interior
5. RAB & IMB Drawing
Call immediately:
PT. Diorindo Graha Perkasa
Jl. Harapan Mulia Raya no.1B
Kemayoran Jakarta
Tel: (021) - 9138 6230
Mobile: (0812) - 8769 8336
Email: elevenstudios@yahoo.co.id
Visit ---> http://www.architecture-consultants.com/
Sebagai website penyedia jasa arsitek di malang, kami mengerti pentingnya berkomunikasi bagi Anda.
ReplyDelete