Dunia pasca kampus adalah dunia yang
sebenarnya, dunia di mana kita akan menghadapi persaingan yang sesungguhnya
dalam berbagai hal. Di sini kita akan melihat berbagai macam sisi, mulai dari penerapan
keahlian yang didapatkan di kampus, kesuksesan yang ditentukan oleh etos kerja
dan koneksi, sampai praktek-praktek ‘solutif’ yang tak akan mampu diterima oleh
akal idealis saat kita masih berstatus mahasiswa. Well, inilah dunia kerja, dunia di mana kita harus mempertahankan
diri jauh melebihi saat kita masih berada di dunia kampus.
Begitu kita lulus, banyak faktor yang
menentukan kesuksesan kita dalam mendapatkan lapangan pekerjaan. Faktor
terpenting adalah keberuntungan, seperti timing
kelulusan kita yang berdekatan dengan pembukaan lowongan pekerjaan, kebutuhan
yang berbanding terbalik dengan jumlah lulusan yang ada, sampai kecepatan
mendapatkan informasi melebihi pesaing-pesaing kita yang lain. Untuk bidang Geodesi, biasanya tidak sulit untuk mendapatkan pekerjaan, karena jumlah lulusan dan lowongan pekerjaan yang tidak sebanding dan cenderung menguntungkan para pelamar. Namun saya
sendiri memiliki beberapa pendapat terkait bagaimana mendapatkan pekerjaan
lepas dari kampus dengan cepat, yang tentunya mengorbankan beberapa hal yang
mungkin kurang bisa diterima oleh beberapa orang. Berikut poin-poinnya.
1.
Jangan
pilih-pilih, terimalah yang pertama kali menerimamu
Ini (mungkin) penyakit nomor satu
dari para alumni fresh graduate,
kemampuan belum seberapa tapi selektifnya sudah luar biasa. Mungkin bisa jadi
kita sudah memiliki parameter penilaian tersendiri terkait
kualitas diri kita, tapi sebenarnya selama kita baru lulus kuliah kita belum
membuktikan apa-apa. Karena itu memulai dengan perusahaan yang menerima kita
untuk kali pertama jauh lebih baik daripada terus menunggu perusahaan besar mempercayai
kita untuk bergabung dengannya, karena kita tidak tahu apakah kesempatan akan
datang untuk kedua kalinya. Perusahaan kecil bisa menjadi ladang bagi kita
untuk belajar di dunia kerja sekaligus membuktikan kemampuan kita dalam hal
praktek keilmuan, karena dunia kerja dan kampus sungguh berbeda. Perusahaan
kecil juga bisa menjadi batu loncatan untuk meningkatkan karir kita ke
perusahaan yang lebih besar.
2. Jangan
dulu pikirkan nominal gaji selama kau masih single
dan belum berusia 23 tahun
Uang memang sangat penting, tapi
apakah sarjana muda perlu menjadikannya sebagai pertimbangan utama? Selama gaji
yang ada cukup untuk membiayai hidup kita di rantau, untuk jalan-jalan, untuk
membeli kebutuhan-kebutuhan sekunder, dan yang terpenting lebih dari cukup
untuk membantu orang lain (termasuk keluarga mungkin), selayaknya kita tidak
perlu menargetkan gaji 7 juta rupiah per bulan jika memang yang datang hanya
berkisar 3-4 juta rupiah. Lain halnya ketika kita sudah menikah, gaji bisa
menjadi nomor atas. Tapi jika kita masih hidup untuk diri sendiri, buanglah hal
itu terlebih dahulu, fokus pada berjalannya karir kita dulu sembari
meningkatkannya, dimana gaji juga akan menjadi salah satu faktornya nantinya.
3. Terkadang
bekerja untuk belajar itu lebih penting, skill
yang meningkat juga akan meningkatkan nilai jualmu
Banyak orang merasa gelar sarjana
adalah akhir dari sebuah pembelajaran, namun untuk pembelajar sejati, dunia
nyata itulah arena belajar yang sesungguhnya. Belajarlah dari dunia kerja,
dimana disana banyak hal yang tidak kita dapatkan di dunia kuliah. Karyawan
yang selalu meningkatkan pengetahuan dan kinerjanya akan meningkat pula nilai
jualnya, dan itu menjadi awal dari kesuksesan kita selanjutnya. So, never ending learning.
4.
Jangan
pikirkan gengsi, hidup bergengsi dimulai setelah kita menjauhkan gengsi di awal
karir
Tak perlu memikirkan gengsi,
memulai karir dari bawah jauh lebih baik daripada menunggu pekerjaan ‘mahal’
tapi tak tentu datangnya. Ketika membaca biografi orang-orang sukses, kita akan
mendapatkan poin-poin yang identik, dimana mereka lebih banyak ‘membanggakan’ keadaan
mereka ketika berada di bawah dan membuang jauh-jauh apa yang dinamakan gengsi.
Lakukan saja apa yang bisa kita lakukan sembari membangun kemampuan, tak perlu
hiraukan apa yang orang lain katakan. Kelak, hidup bergengsi diawali ketika
kita membuang jauh-jauh gengsi, layaknya orang-orang sukses kebanyakan.
Itu beberapa tips dari saya untuk
mendapatkan pekerjaan dengan cepat. Memang ini tidak menjamin kenyamanan di
awal, tapi paling tidak itu bisa menjadi awal karir kita daripada tidak
memulainya sama sekali atau menundanya dengan kesia-siaan untuk waktu yang
lama. Tapi sekali lagi, ini hanyalah tips, langkah Anda ditentukan oleh pilihan
Anda sendiri. Yang penting, lakukan yang menurut Anda terbaik, dan jadilah yang
terbaik dengan pilihan tersebut.
makasih mas, sangat memotivasii..
ReplyDelete