Pages

Sunday, November 24, 2013

Manfaat Tempaan-tempaan di Kampus Teknik

Share on :


Saya mengeneralisasikan apa yang saya tulis di sini, karena saya pikir hampir setiap jurusan melakukan apa yang dilakukan oleh jurusan saya terkait pengembangan kemampuan para mahasiswanya secara komprehensif. Sebenarnya poin-poin yang dijabarkan di sini tak hanya berkaitan dengan kegiatan akademis, namun juga organisasi. Banyak yang mengeluhkan berbagai macam tekanan yang didapatkan selama mereka kuliah, tanpa sadar bahwa hal itu adalah sebuah bekal luar biasa yang akan sangat bermanfaat ketika mereka menghadapi dunia kerja. Tak perlu panjang lebar, berikut hal-hal yang bersifat tempaan yang dapat menjadi fasilitas untuk pembentukan karakter mahasiswa.
1.      Tugas yang menumpuk
Ini merupakan hal yang jamak terjadi di lingkungan akademis Fakultas Teknik manapun di Indonesia, bahwa tugas yang menuntut mahasiswanya untuk sering bergadang adalah hal yang lumrah. Ya, memang menjadi sebuah kewajaran ketika mahasiswa dipusingkan dengan tugas-tugas yang seolah diberikan seabrek dan terus konsisten sepanjang semester. Mungkin setelah lulus kita baru akan menyadarinya, bahwa pekerjaan yang luar biasa banyak yang terkadang harus memaksa kita untuk lembur adalah sesuatu yang biasa terjadi dalam dunia profesional engineering. So, mensimulasikan itu dengan tugas-tugas di dunia perkuliahan memang cara efektif untuk membuat mahasiswa terbiasa dengan pekerjaan segunung nantinya, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan administrasi kantoran seperti project report.
2.      Praktikum yang berentetan
Selain tugas, praktikum juga adalah makanan harian mahasiswa Teknik. Praktikum ini sangat mungkin lebih dari satu dalam setiap semesternya, dan dua praktikum atau lebih bisa saja datang dalam waktu yang berdekatan. Ini kembali menempa mahasiswa dalam hal pekerjaan seperti poin nomor 1, namun untuk praktikum manfaatnya lebih ke pekerjaan teknis seperti pekerjaan lapangan (untuk pekerja lapangan seperti surveyor) atau pengolahan data dan penggambaran (untuk yang bekerja di depan komputer).
3.      Program kerja organisasi yang melelahkan
Dunia organisasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan mahasiswa. Memang tidak semua mahasiswa berminat masuk ke dalamnya, bahkan yang sudah berada di dalamnya pun terkadang tidak tahan dan memutuskan untuk berhenti –dengan atau tanpa permisi. Padahal jika dijalani, ada banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan di sana. Berikut subpoin manfaat yang akan kita dapatkan ketika kita berorganisasi terkait hubungannya dengan dunia kerja.  
a.       Kemampuan presentasi dan public speaking
Organisasi sangat melatih kemampuan yang satu ini. Organisasi sangat membuka kesempatan bagi kita untuk tampil dan berbicara di depan banyak orang. Banyak yang tadinya merasa canggung di depan publik, namun setelah ia belajar di organisasi kampus, malah mampu menjadi pembicara –dalam skala mahasiswa tentu saja.
b.      Kepemimpinan
Kepemimpinan juga sangat mungkin didapatkan di organisasi, terutama untuk mereka yang mendapatkan amanah untuk memimpin suatu bidang  tertentu maupun organisasi itu secara keseluruhan. Mengorganisir orang butuh kemampuan dan jam terbang, tidak bisa didapatkan dengan instan. Tanggung jawab juga dilatih di sini, yang tentunya akan sangat membentuk karakter kita, sehingga ketika sudah berada di dunia kerja kita mampu menjadi team leader yang mampu mengatur staff dengan baik dan terencana.
c.       Kemampuan bertahan dalam tekanan
Seringkali program kerja yang direncanakan di awal pembentukan ‘kabinet’ mengalami masalah di tengah jalan, seperti kesibukan akademis para anggota, keterbatasan dana, atau restu yang tidak didapat dari birokrasi. Ini sangat melatih mental mahasiswa yang mengalaminya, yang pada akhirnya menjadikan mereka menjadi tahan terhadap tekanan yang tinggi. Stress di usia muda yang dibarengi dengan usaha untuk mengatasinya akan sangat membantu mereka untuk lebih tenang dalam menghadapi masalah di kemudian hari. Ini akan sangat bermanfaat ketika kita sudah bekerja, dimana tekanan untuk menyelesaikan segalanya tepat waktu dengan kualitas yang baik adalah hal yang selalu terjadi.
4.      Birokrasi yang ...
Birokrasi adalah ‘pembina’ sekaligus partner mahasiswa dalam berbagai hal, baik yang bersifat akademis maupun ekstrakurikuler. Birokrasi terutama berkaitan soal finansial dan perijinan dalam suatu kegiatan. Tak jarang suatu rencana yang sudah dibuat matang oleh mahasiswa mentok karena tidak mendapat restu dari birokrasi. Hal ini seringkali membuat mahasiswa frustasi, tapi sebenarnya ini adalah bentuk pembelajaran yang luar biasa karena merupakan simulasi bagaimana berkomunikasi dengan birokrasi yang lebih besar di luar sana ketika kita sudah merambah dunia kerja. So, ketika kita mengalaminya, sesungguhnya kita sedang belajar hal yang sangat bermanfaat untuk kemajuan kita nantinya.
Ini beberapa poin yang menurut saya menjadi proses pembelajaran yang seringkali diabaikan oleh mahasiswa yang hanya menginginkan kemudahan untuk meraih sesuatu. Dunia kampus menyediakan fasilitas-fasilitas yang membuat kita lebih berkembang, ambil dan manfaatkan itu sebaik-baiknya. No pain no gain, tempalah diri dalam lingkungan yang positif sekalipun itu membuat kita sakit dan frustasi. Namun percayalah, semua itu tak ada yang sia-sia, pada akhirnya hal itu akan menjadi sangat bermakna bagi pengembangan diri kita. Selamat berjuang, selamat menempa diri dalam sebuah komunitas terpelajar yang luar biasa :)

No comments:

Post a Comment

Please write your comment here