Saya mengeneralisasikan apa yang saya tulis di sini, karena saya pikir hampir setiap jurusan melakukan apa yang dilakukan oleh jurusan saya terkait pengembangan kemampuan para mahasiswanya secara komprehensif. Sebenarnya poin-poin yang dijabarkan di sini tak hanya berkaitan dengan kegiatan akademis, namun juga organisasi. Banyak yang mengeluhkan berbagai macam tekanan yang didapatkan selama mereka kuliah, tanpa sadar bahwa hal itu adalah sebuah bekal luar biasa yang akan sangat bermanfaat ketika mereka menghadapi dunia kerja. Tak perlu panjang lebar, berikut hal-hal yang bersifat tempaan yang dapat menjadi fasilitas untuk pembentukan karakter mahasiswa.
1. Tugas yang menumpuk
Ini merupakan hal yang
jamak terjadi di lingkungan akademis Fakultas Teknik manapun di Indonesia,
bahwa tugas yang menuntut mahasiswanya untuk sering bergadang adalah hal yang
lumrah. Ya, memang menjadi sebuah kewajaran ketika mahasiswa dipusingkan
dengan tugas-tugas yang seolah diberikan seabrek dan terus konsisten sepanjang
semester. Mungkin setelah lulus kita baru akan menyadarinya, bahwa pekerjaan
yang luar biasa banyak yang terkadang harus memaksa kita untuk lembur adalah sesuatu
yang biasa terjadi dalam dunia profesional engineering.
So, mensimulasikan itu dengan
tugas-tugas di dunia perkuliahan memang cara efektif untuk membuat mahasiswa
terbiasa dengan pekerjaan segunung nantinya, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan
administrasi kantoran seperti project
report.
2. Praktikum yang berentetan
Selain tugas, praktikum
juga adalah makanan harian mahasiswa Teknik. Praktikum ini sangat mungkin lebih
dari satu dalam setiap semesternya, dan dua praktikum atau lebih bisa saja
datang dalam waktu yang berdekatan. Ini kembali menempa mahasiswa dalam hal
pekerjaan seperti poin nomor 1, namun untuk praktikum manfaatnya lebih ke
pekerjaan teknis seperti pekerjaan lapangan (untuk pekerja lapangan seperti
surveyor) atau pengolahan data dan penggambaran (untuk yang bekerja di depan komputer).
3. Program kerja organisasi yang melelahkan
Dunia organisasi
merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan mahasiswa. Memang
tidak semua mahasiswa berminat masuk ke dalamnya, bahkan yang sudah berada di
dalamnya pun terkadang tidak tahan dan memutuskan untuk berhenti –dengan atau
tanpa permisi. Padahal jika dijalani, ada banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan
di sana. Berikut subpoin manfaat yang akan kita dapatkan ketika kita
berorganisasi terkait hubungannya dengan dunia kerja.
a.
Kemampuan presentasi dan public speaking
Organisasi sangat
melatih kemampuan yang satu ini. Organisasi sangat membuka kesempatan bagi kita
untuk tampil dan berbicara di depan banyak orang. Banyak yang tadinya merasa
canggung di depan publik, namun setelah ia belajar di organisasi kampus, malah
mampu menjadi pembicara –dalam skala mahasiswa tentu saja.
b.
Kepemimpinan
Kepemimpinan juga
sangat mungkin didapatkan di organisasi, terutama untuk mereka yang mendapatkan
amanah untuk memimpin suatu bidang
tertentu maupun organisasi itu secara keseluruhan. Mengorganisir orang
butuh kemampuan dan jam terbang, tidak bisa didapatkan dengan instan. Tanggung
jawab juga dilatih di sini, yang tentunya akan sangat membentuk karakter kita,
sehingga ketika sudah berada di dunia kerja kita mampu menjadi team leader yang mampu mengatur staff
dengan baik dan terencana.
c.
Kemampuan bertahan dalam tekanan
Seringkali program
kerja yang direncanakan di awal pembentukan ‘kabinet’ mengalami masalah di
tengah jalan, seperti kesibukan akademis para anggota, keterbatasan dana, atau
restu yang tidak didapat dari birokrasi. Ini sangat melatih mental mahasiswa
yang mengalaminya, yang pada akhirnya menjadikan mereka menjadi tahan terhadap
tekanan yang tinggi. Stress di usia
muda yang dibarengi dengan usaha untuk mengatasinya akan sangat membantu mereka
untuk lebih tenang dalam menghadapi masalah di kemudian hari. Ini akan sangat bermanfaat ketika
kita sudah bekerja, dimana tekanan untuk menyelesaikan segalanya tepat waktu dengan
kualitas yang baik adalah hal yang selalu terjadi.
4. Birokrasi yang ...
Birokrasi adalah ‘pembina’
sekaligus partner mahasiswa dalam berbagai hal, baik yang bersifat akademis
maupun ekstrakurikuler. Birokrasi terutama berkaitan soal finansial dan perijinan
dalam suatu kegiatan. Tak jarang suatu rencana yang sudah dibuat matang oleh
mahasiswa mentok karena tidak mendapat restu dari birokrasi. Hal ini seringkali
membuat mahasiswa frustasi, tapi sebenarnya ini adalah bentuk pembelajaran yang
luar biasa karena merupakan simulasi bagaimana berkomunikasi dengan
birokrasi yang lebih besar di luar sana ketika kita sudah merambah dunia kerja.
So, ketika kita mengalaminya,
sesungguhnya kita sedang belajar hal yang sangat bermanfaat untuk kemajuan kita
nantinya.
Ini
beberapa poin yang menurut saya menjadi proses pembelajaran yang seringkali
diabaikan oleh mahasiswa yang hanya menginginkan kemudahan untuk meraih sesuatu.
Dunia kampus menyediakan fasilitas-fasilitas yang membuat kita lebih
berkembang, ambil dan manfaatkan itu sebaik-baiknya. No pain no gain, tempalah diri dalam lingkungan yang positif
sekalipun itu membuat kita sakit dan frustasi. Namun percayalah, semua itu tak
ada yang sia-sia, pada akhirnya hal itu akan menjadi sangat bermakna bagi
pengembangan diri kita. Selamat berjuang, selamat menempa diri dalam sebuah
komunitas terpelajar yang luar biasa :)
No comments:
Post a Comment
Please write your comment here