Pages

Monday, April 29, 2013

Penentuan Posisi di Atas Permukaan Bumi

Share on :


Dalam dunia pemetaan ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan seperti jarak, arah, sudut, elevasi, beda tinggi, koordinat, dan gaya berat. Korelasinya –pada umumnya– jarak dan sudut menentukan posisi suatu titik terhadap titik lainnya yang direpresentasikan dalam sebuah sistem koordinat. Dengan kata lain ketiga aspek itu (jarak, sudut, dan koordinat) adalah sebuah parameter posisi yang merupakan faktor penting dalam peta. Sedangkan elevasi dan beda tinggi adalah aspek terkait tinggi titik pada permukaan bumi terhadap bidang nol yang direpresentasikan menggunakan MSL (Mean Sea Level).
Pemetaan secara matematis dapat dilihat sebagai proses transformasi koordinat titik-titik obyek, dari sistem koordinat geodetik ke sistem koordinat peta (Abidin, 2007). Dengan definisi di atas, sudah tentu tulisan ini akan membahas mengenai posisi planimetris (X, Y) sebuah peta, bukan elevasi (Z). 
Seperti kita ketahui, bentuk bumi sebenarnya tidak bulat sempurna, melainkan tidak teratur. Oleh karena itulah, untuk memetakan posisi suatu titik dalam sebuah sistem proyeksi peta kita memerlukan sebuah bidang matematis tertentu. Bidang referensi yang dimaksud adalah ellipsoid. Ellipsoid memiliki dua parameter, yaitu setengah sumbu panjang atau jari-jari ekuator (a) dan setengah sumbu pendek atau jari-jari kutub (b).

Sebelum fokus membahas bidang referensi peta, artikel ini terlebih dahulu mengutamakan teori mengenai sistem koordinat yang digunakan dalam digunakan dalam menentukan posisi di permukaan bumi atau biasa disebut sistem koordinat geodetik. Sistem koordinat geodetik dinyatakan dalam lintang, bujur, dan tinggi (φ, λ, h). Berikut gambaran dari sistem koordinat geodetik.
 
Gambar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Misalkan kita memiliki sebuah titik di permukaan bumi (dalam gambar dinamakan titik P). Koordinat lintang (φ) titik P adalah sudut yang dibentuk antara sumbu X dengan garis normal, dimana garis normal adalah garis yang tegak lurus dengan permukaan ellipsoid. Sedangkan koordinat bujur (λ) adalah sudut yang dibentuk antara meridian nol dengan meridian titik P pada pusat ellipsoid. Sedangkan tinggi (h) adalah selisih antara titik P pada permukaan bumi dan pada ellipsoid yang ditarik terhadap garis normal. Berikut gambaran posisi lintang geodetik dalam sistem koordinat geodetik.
Penjelasan mengenai sistem koordinat peta akan dibahas kemudian. Semoga bermanfaat.


NB: seluruh gambar bersumber dari materi salah satu profesor Geodesi di Indonesia, Hasanuddin Z. Abidin. 

No comments:

Post a Comment

Please write your comment here