Tulisan
ini khusus. Khusus dan akan jadi postingan paling spesial diantara
artikel-artikel lainnya. Ketahuilah bahwa ini (mungkin) satu-satunya tulisan di
blog ini yang diketik berdasarkan hati, bukan pengetahuan akan keilmuan
Geodesi. Sama sekali tidak, dan perasaan ini mungkin hanya bisa dirasakan secara
persis oleh 53 orang saja. Jika Anda bisa merasakannya, beruntung lah Anda,
karena Anda mempunyai kelompok yang tidak hanya Anda anggap sebagai sahabat,
namun sebuah ikatan keluarga yang akan Anda kenang sampai kapan pun.
23
Oktober 2012. Berakhir sudah status mahasiswa, berakhir sudah status anak kos
Tembalang. Visi masa depan mulai dirancang, perencanaan detail akan gerbang
kesuksesan mulai dibangun perlahan. Upacara kelulusan akan selalu menyenangkan,
namun ada sisi lain dimana kita akan mulai kehilangan apa yang sudah mengisi
hari-hari kita selama empat tahun terakhir. Itu semua tidak akan mudah, karena
kita telah melewatinya dengan berbagai macam warna, mulai dari pertemuan yang
diskenariokan oleh Allah dengan begitu indahnya di bulan September 2008,
prosesi menuju pelantikan tanggal 13 Desember 2008 yang begitu berat,
tugas-tugas dan praktikum-praktikum gila yang membuat kita bergadang, sampai
hal-hal menyenangkan seperti bermain-main. Siapa lagi yang lebih mengenal kita di luar keluarga kandung kita sendiri selain orang-orang yang terus bersama kita
setiap waktu selama empat tahun?
Ya,
kita sudah melewatinya. Melewati setiap momen dengan terpatri, lekat dalam
sanubari hati. Kita mampu membentuk memori abadi ini karena sudah melewati
tahapan-tahapan yang kompleks, dan kita banyak melalui masa-masa perjuangan
bersama-sama. Jauh dibandingkan keakraban masa SMA yang lebih banyak dihiasi
dengan kesenangan tanpa beban.
Kita
berasal dari berbagai macam keluarga, suku, bahasa, daerah. Namun apalah
artinya itu jika kita sudah mempunyai satu ikatan yang tidak akan pernah
terlepas seiring berjalannya waktu. Ketahuilah, tidak semua orang seberuntung
kita yang betul-betul mempunyai keluarga kedua. Catat, keluarga kedua, bukan
sekedar kelompok yang mengaku-aku sebagai keluarga kedua. Keluarga tidak pernah
hilang meski secara individu masing-masing telah berubah, bahkan membentuk
keluarga yang baru dengan seseorang yang sudah disiapkan Allah untuk
mendampingi hidup kita. Kita akan tetap menjadi satu ikatan, bahkan ketika
anak-anak kita nantinya bisa saling bercengkerama. Bayangkan itu, kondisi
dimana teman yang tadinya duduk di sebelah kita saat kuliah atau ujian, di masa
depan akan kembali duduk di samping kita menyaksikan buah hati masing-masing
berkelahi karena berebut mainan. It’s so
beautiful.
Kisah
kita dari pertengahan tahun 2008 sampai berakhirnya kuliah tujuh semester
kemudian adalah sebuah kisah klasik yang berhasil kita rangkai dengan indah.
Abadikan itu dalam lubuk hati kita yang terdalam. Tak perlu lah kartu identitas
bahwa kita ini saudara, perasaan kita sudah menjelaskan semuanya. Jadi apapun
kita nantinya, raih suksesmu kawan, capai kegemilangan kita bersama-sama dengan
jalan kita masing-masing. Siapapun kamu, entah itu surveyor, GIS analyst,
peneliti citra satelit, navigator kapal, apapun, bahkan yang berprofesi di luar
Geodesi, totalitas lah. Berjanjilah bahwa kita akan bertemu dalam kondisi yang
ditinggikan derajatnya oleh Allah nantinya. Kita semua menantikan pertemuan
yang akan sangat mengharukan di masa depan.
Terakhir,
jangan lupakan keluarga ini di setiap momen bahagia yang kita lalui nantinya. Ingatlah
bahwa kebersamaan hanya dipisahkan oleh jarak, bukan waktu. Berikan setiap
kabar bahagia yang merupakan transisi hidup kita kepada keluarga kedua kita
ini, mulai dari kemajuan dalam karir, pertemuan dengan orang yang akan kita
sayang seumur hidup, sampai ketika kita dianugerahi jagoan kecil yang siap
melanjutkan tugas kita nantinya. Kita semua akan melewati itu semua
(InsyaAllah...), dan bagikan kebahagiaan itu kepada orang-orang yang sudah
menemani kebersamaan ini selama empat tahun, orang-orang yang mengenalmu luar
dalam, orang-orang yang sudah memberikanmu memori luar biasa.
Sampai
bertemu kembali di puncak kesuksesan kawan... Kita akan memilih jalan kita
masing-masing, tapi ketahuilah bahwa kekeluargaan kita akan menjadi kisah
klasik untuk masa depan yang akan terus kita kenang sampai kita menutup mata
meninggalkan dunia.
sukses membuat saya menitikkan air mata
ReplyDelete:)
Deletedananggggg...... hiks hiks :'(
ReplyDelete:)
Deletemantap gaan
ReplyDeleteterus lah berkarya dengan tulisanmu
kelak kita akan berkumpul lagi dengan kondisi yang lebih baik, moga sifat2 kita tidak terlalu berubah, senang rasanya kekanak kanakan bersama kalian :')
sipp.. InsyaAllah momen itu bakal dateng ting ;)
Delete