Dari blog yang saya kelola ini, beberapa
kali saya mendapatkan email dan chat yang menanyakan bagaimana bidang Geodesi itu di
lapangan kerja. Beberapa adalah siswa / siswi SMA atau SMK jurusan Survey
Pemetaan yang ingin lebih tahu mengenai salah satu opsi masa depan mereka ini. Jika
ditelusuri dengan lebih tekun, sebenarnya pembaca bisa mendapatkan jawabannya
dengan lebih mendetail di blog ini tanpa perlu saya jelaskan secara personal. Tapi
saya memaklumi jika yang menanyakan adalah siswa sekolah yang belum mengerti
begitu dalam tentang ilmu yang saya jabarkan di sini, dan saya dengan senang
hati memberikan pengertian lebih lanjut apa saja yang dipelajari di jurusan
Teknik Geodesi.
Artikel ini akan memberikan referensi
secara lebih khusus, yaitu mengenai peluang wanita dalam karir sebagai seorang
(calon) geodet. Sudah pasti Geodesi adalah ilmu engineering, dan fakta bahwa Geodesi adalah salah satu cabang ilmu
kebumian yang sebagian ranah pekerjaannya adalah ‘lapangan’, tentu membuat kaum
hawa pikir-pikir untuk masuk jurusan ini. Tapi fakta bahwa hampir separuh
angkatan saya cantik-cantik, dan kenyataan jika sudah banyak wanita yang
memasuki jurusan ini, adalah suatu bukti bahwa kini perempuan sudah tidak tabu
jika menjajaki karir sebagai geodetic
engineer. Tapi jangan tanyakan kepada geodet-geodet yang sudah senior (sekitar angkatan 80-90an),
karena kondisi Teknik Geodesi pada masa lalu jauh dari sekarang. Dulu Geodesi
memang lebih dominan di lapangan dan hitungan manual karena keterbatasan software. Sekarang, kita bisa dibuat
kagum dengan estetika peta yang hanya bisa dibuat dengan beberapa ‘klik’ saja.
Tentu saja tidak semudah itu menguasai software,
butuh ilmu dasarnya, tapi paling tidak pemetaan kini bisa dilakukan dengan jauh
lebih mudah dibandingkan masa lalu. So,
jangan heran, ketika Anda menanyakan proporsi gender kepada para geodet yang
sudah senior, Anda akan mendapatkan jawaban bahwa wanita di kelasnya saat kuliah dulu hanya
sejumlah tiga orang.
Wanita bisa saja melakukan pekerjaan
yang biasa dilakukan pria seperti surveyor, tapi kebanyakan lebih suka bekerja
kantoran dengan pakaian rapi dan wangi di depan komputer. Pilihannya tidak
sulit, berikut yang bisa menjadi pertimbangan seorang wanita yang baru saja
menerima ijazah sebagai seorang sarjana Teknik Geodesi.
1.
Pegawai
Negeri Sipil (PNS)
Banyak instansi yang membutuhkan geodetic engineer, beberapa diantaranya –berdasarkan
lowongan yang dibuka pada tahun 2013 ini– adalah Badan Informasi Geospasial
(BIG), Badan Pertanahan Nasional (BPN), Dinas Pekerjaan Umum (PU), dan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sekedar informasi, tingkat
persaingan menjadi PNS memang sangat ketat, tapi dengan fakta bahwa lulusan
Geodesi masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan bidang keilmuan lain, lowongan
untuk lulusan Geodesi sedikit lebih mudah untuk ditembus.
2.
Konsultan
Pemetaan
Konsultan pemetaan –perusahaan yang
menyediakan jasa pemetaan– juga bisa menjadi opsi untuk wanita dalam merintis
karir. Kemampuan yang diperlukan untuk bekerja di konsultan biasanya lebih ke
kemampuan software, yang pada umumnya
lebih spesifik ke Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG).
3.
Data Processor
Jika Anda seorang wanita dan memang
ingin bekerja di bidang pertambangan atau offshore,
Anda tidak harus menjadi seorang surveyor. Anda bisa bekerja di kantor dan berada
di balik monitor untuk menerima dan mengolah data yang didapatkan para surveyor
di lapangan.
4.
Koordinator
Surveyor
Ada opsi lain jika Anda bekerja di bidang
konstruksi (perusahaan kontraktor), yaitu menjadi koordinator surveyor. Anda
tidak harus selalu berada di lapangan, tapi bisa sesekali saja sambil mengolah
data-data yang lebih bersifat administratif, seperti kalibrasi alat atau
pengolahan data elevasi dan koordinat.
5.
Dosen
Inilah salah satu opsi yang sangat
baik bagi seorang geodetic engineer wanita,
yaitu menjadi pengajar atau dosen. Sudah pasti ini adalah pilihan yang menarik,
karena ini adalah pekerjaan jangka panjang, dan tentunya menjadi pekerjaan yang
ideal bagi seorang calon istri dan ibu, terkait waktu mereka yang lebih ‘bebas’
untuk dibagi dengan keluarga tercinta.
6.
Pengusaha
Wanita juga bisa menjadi pengusaha
di bidang geospasial, seperti mendirikan konsultan pemetaan. Sudah bukan
rahasia jika peluang bisnis di bidang ini lebih berpotensi dikarenakan masih
sedikitnya pengusaha yang bergerak di bidang serupa. Padahal keterbutuhan akan
perusahaan yang bergerak di jasa pemetaan sudah sangat besar. Paling tidak itulah
pernyataan Badan Informasi Geospasial, yang memiliki banyak sekali project besar untuk tahun 2014 nanti.
Itulah beberapa opsi untuk wanita yang
sudah memilih Geodesi sebagai pilihan hidupnya. Banyak kawan saya sudah
menjalaninya, sehingga sedikit banyak saya tahu bagaimana kehidupan seorang
geodet wanita itu. Tenanglah, walaupun seorang engineer, saya tidak merasa mereka kehilangan naluri mereka sebagai
seorang wanita, seperti sifat yang lembut, pandai menyajikan masakan berkelas,
atau heboh saat berbelanja. Dan yang jauh lebih penting, mereka tidak kehilangan
insting mereka sebagai seorang calon istri yang baik meskipun bekerja di bidang
yang ‘keras’. So, jangan risau, dunia
geodet kini jauh lebih menerima feminisme. Paling tidak di masa kini, ketika
teknologi membuatnya menjadi demikian.
Thx Informasinya - Salam Kenal Ia.
ReplyDeleteJgn Lupa Follback dibawah ini :
beauty water
beauty water spray
beauty water spray 100ml
obat kuat
ka untuk jurusan ini aa di univ apa ajh ya
ReplyDeleteUntuk pengusaha itu gimana ya kak? Masih kurang paham :D
ReplyDelete