Tulisan
ini di luar topik utama blog ini, tapi tidak haram dimasukkan ke sini karena
yang aku tulis masih berada dalam komponen perkuliahan di jurusanku. Tulisan
ini diawali dari sebuah pertanyaan pernahkah Anda sewaktu pertama kali kuliah
dicekoki doktrin bahwa masa indahnya keakraban hanyalah masa SMA dan Anda hanya
akan mendapati orang-orang egois di dunia perkuliahan? Jika iya, dan Anda memang “berhasil”
membuktikannya, mungkin Anda lah yang kurang beruntung. Karena sistem ideal
kaderisasi kampus sebenarnya tidak hanya ditujukan untuk pengembangan karakter
yang berbasis individu, namun juga mencetak sebuah angkatan yang kompak dan
berbasis pada kekeluargaan intern maupun eksternal dengan angkatan lainnya.
Mungkinkah?
Di Fakultas Teknik pada khususnya, hal itu sangat mungkin. Caranya yaitu dengan
proses yang oleh sebagian orang dianggap sebagai perpeloncoan. Ya, mungkin sedikit
yang sadar, bahwa “kekerasan” dalam pendidikan kaderisasi (bahasa umumnya OSPEK) angkatan nantinya
akan menghasilkan kebersamaan yang luar biasa. Sebuah kebersamaan yang
melahirkan kekeluargaan yang tidak tergantikan, bahkan selamanya.
Yang
disebut “kekerasan” itu memang bukan kekerasan secara fisik. Namun lebih kepada
mengajarkan bagaimana bekerja di bawah tekanan yang menuntut kebersamaan dan
rendahnya ego. Ketika sekelompok orang diberi kewajiban yang harus diselesaikan
dalam waktu singkat dan membutuhkan kerja sama seluruh anggota, maka akan
tercipta sifat toleransi yang luar biasa. Jika hal itu dilakukan terus-menerus,
maka pada akhirnya timbul sebuah rasa kebersamaan yang tidak hanya muncul saat
bekerja saja, namun setiap saat.
Kenapa
di awal aku menyebutkan bahwa yang berpotensi memiliki itu adalah anak-anak
Teknik? Karena di Teknik pada umumnya –Geodesi pada khususnya– kewajiban
bekerja sama memang diperlukan dalam perkuliahan. Jarang ada praktikum yang
bisa dikerjakan sendiri. Bahkan tugas-tugas kebanyakan diberikan secara
kelompok. Orang egois akan mati kutu di Teknik, sekalipun dia punya kejeniusan
yang mampu memberikan nilai A pada semua mata kuliahnya. Dunia lebih luas dari
sekedar IP, bos.
So,
jika Anda mahasiswa baru, jangan ragu untuk menerima challenge yang diberikan proses kaderisasi di kampus. Hasil dari
proses itu akan terlihat setelah proses berakhir, dan akan bertahan sampai
lulus, sampai masing-masing mempunyai pekerjaan, jabatan, bahkan pasangan
hidup. Itu semua akan sangat indah nantinya. Selama proses yang ada tidak
melanggar etika, berikan yang terbaik dan buktikan kita sanggup melewatinya. Kecuali yah, kalau Anda memang berniat hidup sendiri di kampus. :)
betuull mz,,, aq jg ngalamiin itu :) proud to be Geodet UNDIP ^^
ReplyDeletehehe.. yoi bo.. :)
Delete