Artikel ini saya buat berdasarkan
pengalaman saya beberapa bulan yang lalu ketika memegang sebuah proyek. Saat
itu proyek yang saya tangani berupa proyek pengadaan citra yang dipesan oleh PT
PERTAMINA EP. Singkatnya, perusahaan saya bekerja adalah sebuah mapping consultant yang salah satunya
bergerak di bidang jasa pengadaan dan pengolahan citra satelit, dan PT
PERTAMINA EP saat itu menjadi client kami.
Seperti yang kita ketahui, dunia pemetaan saat ini telah berkembang begitu pesat. Citra satelit menjadi salah satu parameter kemajuan di bidang pemetaan, dimana kita kini bisa menemukan banyak jenis citra dengan spesifikasinya masing-masing. Pemetaan tidak harus dilakukan di atas permukaan bumi, terutama untuk pembuatan peta dengan area yang relatif luas. PT PERTAMINA EP pun demikian. Mereka mempunyai anggaran khusus untuk proyek pengadaan citra satelit resolusi tinggi dalam rangka pengembangan sumur-sumur minyak. Saat saya mengerjakan proyek tersebut tahun 2012 lalu, ada delapan area yang mereka ambil, yaitu Klamono (Papua), Samboja (Kaltim), Kota Tanjung Miring Barat (Sumsel), Sanga-sanga (Kaltim), Kota Almira Kampung Minyak (Sumsel), Kota Cepu (Jateng), Nona Lamongan (Jatim), dan Rengasdengklok (Jabar). Total area mencapai + 4479,87 km2. Kebetulan perusahaan tempat saya bekerja juga menangani proyek pengukuran titik eksisting di Sanga-sanga dengan menggunakan GPS Geodetik.
Seperti yang kita ketahui, dunia pemetaan saat ini telah berkembang begitu pesat. Citra satelit menjadi salah satu parameter kemajuan di bidang pemetaan, dimana kita kini bisa menemukan banyak jenis citra dengan spesifikasinya masing-masing. Pemetaan tidak harus dilakukan di atas permukaan bumi, terutama untuk pembuatan peta dengan area yang relatif luas. PT PERTAMINA EP pun demikian. Mereka mempunyai anggaran khusus untuk proyek pengadaan citra satelit resolusi tinggi dalam rangka pengembangan sumur-sumur minyak. Saat saya mengerjakan proyek tersebut tahun 2012 lalu, ada delapan area yang mereka ambil, yaitu Klamono (Papua), Samboja (Kaltim), Kota Tanjung Miring Barat (Sumsel), Sanga-sanga (Kaltim), Kota Almira Kampung Minyak (Sumsel), Kota Cepu (Jateng), Nona Lamongan (Jatim), dan Rengasdengklok (Jabar). Total area mencapai + 4479,87 km2. Kebetulan perusahaan tempat saya bekerja juga menangani proyek pengukuran titik eksisting di Sanga-sanga dengan menggunakan GPS Geodetik.
Citra yang pernah saya tangani adalah
citra Quickbird dan Worldview. Secara umum prosedur yang perlu dilakukan untuk
memesan citra ke mapping consultant adalah
sebagai berikut:
Penjelasan
dari setiap tahapan dari flowchart ini adalah sebagai berikut :
1. AOI (Area
of Interest) dan Spesifikasi Teknis
AOI
(Area of Interest) merupakan area
yang harus kita tentukan sesuai dengan kebutuhan luasan citra yang akan kita
pesan. AOI ditentukan berdasarkan titik-titik koordinat citra, yang pada
akhirnya dibuat dalam bentuk poligon dengan format shapefile. AOI dapat dibuat oleh pihak client maupun mapping
consultant. Jika dibuat oleh pihak mapping
consultant, kita dapat menggunakan view
dari Google Earth saat membuat AOI tersebut.
2. Konfirmasi ke Digital Globe
Setelah
AOI dari citra yang akan dipesan selesai
dibuat, selanjutnya pihak mapping
consultant mengirimkan AOI tersebut ke Digital Globe di Amerika Serikat selaku
penyedia jasa satelit Quickbird dan Worldview untuk terlebih dahulu mengetahui
ketersediaan datanya. Pihak mapping
consultant sebelumnya telah menentukan kriteria satelit yang harus
dipenuhi, misalnya tahun pemotretan paling lama tahun 2010 dengan umur citra satelit di bawah 90
hari, serta cakupan awan tidak lebih dari 15%.
3. Konfirmasi dari Digital Globe
Digital
Globe kemudian merespon dengan mengirimkan Quicklook
citra yang bersangkutan. Quicklook
itu berisi tampilan visual dari citra yang tersedia, sehingga pihak client dapat membuat keputusan terkait deal yang harus dilakukan.
Contoh Quicklook
4. Konfirmasi ke client
Quicklook yang
diberikan oleh Digital Globe kepada mapping
consultant selanjutnya diteruskan ke client
untuk ditindaklanjuti. Jika pihak client
menyetujui data yang ditawarkan, maka pihak mapping
consultant dapat segera mengajukan pembelian citra kepada Digital Globe.
5. Pemesanan citra
Pemesanan
citra diawali dengan penandatanganan kontrak yang tertera dalam Order Quotation. Scan dari order quotation yang telah
ditandatangani oleh mapping consultant
selanjutnya dikirimkan ke Digital Globe untuk ditindaklanjuti sebagai tahapan
pembelian citra.
Selanjutnya, pihak mapping consultant bertugas melakukan pengolahan citra satelit
seperti koreksi geometrik, koreksi radiometrik, atau mosaik citra. Bagian inilah
yang khusus saya kerjakan beberapa saat lalu. Format yang diberikan oleh
Digital Globe berupa file GeoTIFF.
Sekedar tambahan informasi, untuk
pembelian citra satelit Quickbird dan Worldview minimal harus mencakup area
seluas 25 km2. Harga citra bervariasi bergantung pada umur citra
satelit. Untuk citra yang berumur di bawah 90 hari setelah pemotretan
ditetapkan harga 20 US$ per km2, sedangkan untuk citra satelit yang
berumur lebih dari 90 hari setelah pemotretan harganya sekitar 16 US$ per km2.
Tertarik memesan? Bisa langsung email ke saya detik
ini juga. :)
kirim emailnya bro ke email saya, auliya.iskandar.mn@gmail.com
ReplyDeletekisahnya true kan?
wah kebetulan sekali bro...
thank's...
mas orang geonet ya ?
ReplyDeletebisa minta kontaknya, mas? email/wa? makasih
ReplyDeletePanduan Cara Beli Citra Satelit
ReplyDeleteCara beli citra satelit
ReplyDelete